[Resensi Buku] Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori

Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori menceritakan betapa sedihnya perjuangan dan keluarga korban masa Orde Baru.

Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori

Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori

Cetakan pertama, Oktober 2017 (bukuku cetakan ketiga, Januari 2018)
Dicetak oleh PTGramedia, Jakarta
X + 379 hlm
Harga buku P. Jawa: 100.000
(tapi aku waktu itu beli di Togamas Malang, dengan kartu member jadi,
sekitar 80.000 kalau nggak salah, lupa soalnya dibeliin hehe)

Sinopsis Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori

laut bercerita oleh leila s. chudori

Review buku Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori

Jujur baru kali ini aku membaca novel yang menceritakan aktivis masa Orde Baru. My dad once told me that his friends suddenly disappeared in that dark era, tapi nggak detail. Setelah mendapat “cerita dari Laut” ini, aku merasa sangat beruntung besar di era 2000-an.

Yang aku suka

Setelah sekian waktu membaca novel tanpa menangis, terima kasih untuk kak Leila S. Chudori!

Setiap kata yang di surat demi surat Laut pada Asmara, Asmara pada Laut, Laut pada Anjani benar-benar membuat sungai terbentuk di kedua pipiku. Setiap kata. Setiap kalimat sangat pas entah kenapa. Tidak ada yang tidak penting sampai aku takut melewatkan setiap barisnya. Rasanya sedih banget waktu baca Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori ini.

Sebagai orang awam, yang cuma mempelajari HAM lewat buku cetak PKn di sekolah, dari buku ini aku mendapat
perspektif baru. Bagaimana banyaknya orang yang hilang itu bukan sekadar angka, tapi pembuktian bahwa kasus mereka belum tuntas. Sebuah akhir yang sangat calming, saat para keluarga bersama-sama menghantarkan karangan bunga pertanda ikhlas ke lautan lepas.

Seusai membaca semua hingga epilog, aku merasa sangat mengapresiasi ucapan terima kasih yang tertera di halaman-halaman terakhir. Buku yang penuh makna ini telah melewati proses yang begituuuu panjang untuk menghidupkan setiap karakter, setiap peristiwa dalam buku.

Yang aku kurang suka

Buku sastra memang cenderung lebih mahal kalau dibandingkan chicklit, teenlit yang biasa aku baca wkwk. Tapi ilmunya yang bisa didapat, peeuuhh.. Tidak perlu diragukan lagi.

Di novel ini, kalau diamati masih memiliki ejaan salah, semacam di halaman 115 menganalisa yang harusnya “menganalisis”, atau kata praktek di beberapa halaman, misalnya saja pada halaman 166 yang seharusnya “praktik”, dan beberapa lainnya.

Penggunaan bahasa Jawa dalam dialog. Aku sih tau ya, tapi mungkin teman-teman dari luar Jawa ada yang kurang paham. Jadi, sebaiknya diberi terjemahan di bawahnya seperti footnote pada makalah.

Rating: SUKA BANGET!

Itu dia resensi novel Laut Bercerita oleh Leila S. Chudori, kamu juga suka enggak sama bukunya?

Share this post via: