Itinerary Malang-Jogja: Murah dan Tetep Hepi

Ada cerita Yogyakarta bersama saya yang saya rangkum dalam itinerary Malang-Jogja ini.

Jadi begini..

Ketahuilah aku pingin banget ke Yogya karena terbujuk rayu oleh novel. Settingnya masa Roro Jonggrang! Iyaaaa aku pingin nya ke Prambanan banget! Sampai pernah terpikir, “udah abis ke Prambanan pulang gapapa huhu” yakali kan sayang banget duit keretanya. Silly me. 

Itinerary Malang-Jogja

Frequently statement! Jadi begini guys, dari awal tahun 2018, sebenarnya aku berencana ke Yogyakarta itu akhir tahun, sambil mengumpulkan uang. Ternyata, suddenly diajak ke Bali, eh ternyata duitnya masih ada. Berlancarlah saya di internet..

And voila! Desember tidak disarankan ke Yogyakarta karena cuaca dan holiday season. Jadi, nunutlah saya (AGAIN) ke teman yang kuliah di Sejarah UGM: Debita.

Sebelum berangkat

Persiapannya fix kurang lebih 6 hari. Nge-list kemana aja, ngepasin uang, dan persiapan mental. Wkwkw. Ini first ever trip tanpa bimbingan:”) Nyadar diri juga kita cuma berdua kan. Jadi, nggak ke tempat yang jauh-jauh gimana gitu.

DAY 1 [Minggu, 5 Agustus 2018]

Itinerary Malang-Jogja malioboro

Berangkat dengan kereta eksekutif (Widiiih) dari Stasiun Kota Baru jam 08.20. Perjalanannya Malang-Jogja kurang lebih 6 jam menggunakan kereta api.  Pokoknya foto pertama yang kuambil itu jam 03.49 di depan stasiun wkwk.

GO-Car kemudian menuju ke kos debita. Abis beres-beres, nafas, dan makan malam, kita cus ke destinasi pertama itinerary Malang-Jogja: Malioboro! 

Turun di Malioboro Mall karena destinasi pertama adalah Periplus wkwk. Muter-muter nyari ke lantai atas, taunya ada di underground.  The best part adalah vibes Yogyanya kerasa banget T_T terutama dikarenakan musik jalanannya. UGH GEMASH.

Setelah itu belanja-belanja (hari pertama udah shock sama jumlah uang yang sudah dikeluarin). Pulangnya agak malem sih, jam 10 lebih gara-gara cari bapak GO-Car. Penyebab selain macet yaitu salah pronunciation hotel/bapaknya yang salah tangkep(?). Tapi yang kutahu malam itu adalah:

Langit Malioboro tak pernah padam.

DAY 2 [Senin, 6 Agustus 2018]

Itinerary Malang-Jogja keraton yogyakarta

Setelah sarapan ala anak kos, kita berangkat ke Keraton Yogyakarta! Glad I was accompanied by anak sejarah sekalian jadi tour guide hehehehe..

Setelah foto-foto, muter-muter, kita naik becak sekalian tour ke Restoran anak dari adik Sri Sultan X sekarang. Kalau tahu tempat Rumah Makan Inggil di Malang, ya hampir begitulah tempatnya. Terus ke tempat pembuatan batik, yang pembuat batiknya adalah si abdi dalem (nggak heran batiknya mahal banget).

Tour selesai! Berakhir ke Museum Karaton (tempat kereta kuda yang dipakai oleh keluarga kerajaan).

Kereta itu punya nama, karena masing-masing ada “penunggunya”.

Hampir mau pulang, kita diajak ngomong sama abdi dalemnya soal cerita mistis Museum Karaton.

======================

Museum ini sebenarnya udah pernah didirikan sebelum bapak pengurus sekarang (abdi dalem yang cerita ini). But, sadly cuma bertahan 1 bulan.

Tahun 80-90an mau dibuka lagi, dan bapak pengurus ini menyanggupi kalau beliau dikasih waktu 1 bulan dulu buat puasa, semacam ritual. Karena pengurus sebelumnya sering diganggu sama penunggu masing-masing kereta. Dan syukur, setelah puasa dan dibuka, museumnya lancar-lancar saja sampai sekarang. YAY!

=====================

Itinerary Malang-Jogja

Tepat ketika azan zuhur, kita udah ada di lain tempat: Tamansari Kraton Yogyakarta. Dulunya tempat pesanggrahan (pemandian/peristirahatan Raja). Matahari tepat di atas kepala gengs, subhanallah panaaass bangeeeett! Muerah puol mukaku:”) Jadi agak in hurry gitu, tapi fotonya bagus-bagus! WKWKWKW.

Istirahat sebentar, dan karena kita sama-sama orang Malang, Debita juga belum pernah ke sana, akhirnya sharing sama bapak penjual leker:”).  Dan ngikuti bapak-bapak guide lain yang lagi kerja hahahah… terus nemu yang ada tangganya itu lho! Yang spot instagramable. Tapi aku sudah terlalu lelah untuk foto di atasnya.

Itinerary Malang-Jogja alun-alun kidul

Malam harinya, pada hari kedua itinerary Malang-Jogja ini, kita menjalankan misi novel 4R: Makan ronde + naik sepeda warna-warni di Alun-alun Kidul! Sooo tiring yet incredibly fun! Setelah itu, kita, tepatnya aku, mencoba melewati pohon kembar.

Mitosnya kalau kita melewati pohon itu: kalau sendiri dapat keberuntungan, kalau sama temen persahabatannya langgeng, kalau sama kekasih bakal jodoh selamanya. I passed it for the second try! Hehehehe

DAY 3 [Selasa, 7 Agustus 2018]

2018’S BUCKET LIST CHECKED!

Itinerary Malang-Jogja candi prambanan

Waktunya ke Prambanan! Kita bangun agak kesiangan, jadi di sananya udah jam setengah 11 which was ssoo hot! Dan itu setelah melewati perjalanan sangat panjang dengan Bus TransJogja.

I CAN’T LIE, PRAMBANAN WAS SO BREATHTAKING! Megaaaahhhhh bangett! Meanwhile, orang-orang tuh suka bilang, “Ngapain ke candi? Liat batu-batu doang!” ARGH KZL GREGET banget sama situ!

Kalau nanti budayanya diklaim negara lain aja, baru ngomel. Emang kalau kehilangan baru kerasa. Tapi rute kita agak salah sih, harusnya nonton dokumenternya dulu baru ke candinya, jadi pengetahuan dari situ bisa dibuktikan.

Setelah itu, kita makan di Gudeg Yu Djum (yang dari malam pertama aku ngotot banget pingin gudeg. Sorry, Bi. Wkwkwk

Setelah kepanasan dan kekenyangan, kita tidur dan malamnya muter-muter cari dompet di Ambarukkma Plaza. Untung nemu (dompet mint-ku yang kata sejuta umat lucunya minta ampun)

DAY 4 [Rabu, 8 Agustus 2018]

GO HOME TIME! So saaad:(

Apalagi ada drama sakit perut gara-gara makan jamur crispy bersambal malamnya jadi ndredeg telat. Untung nggak. Akhirnya setelah kesendirian di kereta ekonomi selama 6 jam-an, hello again Malang..

budget jalan-jalan ke jogja

Selalu ya, duit yang ditanya wkwk.

Dengan tiket pergi (eksekutif) + tiket pulang (ekonomi) yang aku keluarkan dalam itinerary Malang-Jogja ini kurang lebih Rp. 1.200.000 an. Tapi jujur di sini aku agak berfoya-foya wkwk. Aku mikirnya karena I had been so hard on myself soal keuangan for past years. Jadi, kemarin waktunya bersenang-senang! Wkwkw

budget liburan ke jogja

Tapi ini kurang akurat karena aku sama debita patungannya random (sorry, Bi (2) Jadi, misal aku yang bayar bus TransJogja berangkat, debi pulangnya. Aku yang bayar makan malam, debi yang bayar sepeda warna-warni. Terbantu banget sama voucher Go-Car yang kudapat beberapa hari sebelum keberangkatan hehehehe.

Bus TransJogja meski oper tetep bayarnya sekali, mantul! Makanannya muraahh paraaahh!! Nggak heran temen temenku balik Malang banyak yang makmur nih Suasana budayanya kental banget! (Bali juga sih) Dapet temen baru!!!! Temen-temen kosnya Debi baiiik poooll! Saya cinta jogja.

Pesan: nikmati!

(aku tuh jaraaaang travelling astaga, jadi emang rada katrok banget maafkan) kalian yang ke Jogja bagi-bagi cerita doong kemana aja?

Share this post via: