MALICE
Penulis: Keigo Higashino | Jumlah halaman: 304
Harga: Rp 93.000 | Ratingku 4,5/5
Brilian. Itu satu kata yang paling tepat buat mendeskripsikan novel Malice oleh Keigo Higashino ini. Jujur udah lama banget aku enggak merasa sedeg-degan ini saat membaca novel. Yang sampai di beberapa bagian aku berhenti dulu. Tarik nafas, dan bilang, “OMG, THIS IS SOOO GOOD.”
Sinopsis Novel Malice oleh Keigo Higashino
Menceritakan pembunuhan seorang novelis terkenal bernama Hidaka Kunihiko pada H-1 dia dan istrinya mau pindah ke Kanada. Mayat si penulis ditemukan di kantor pribadi di rumahnya yang terkunci dan gelap. Saat itu, si doi lagi ngejar deadline buku baru.
Penyelidik, Detektif Kaga, mikir kemungkinan tersangka adalah istri atau sahabat si penulis, Nonoguchi Osamu. Keduanya punya alibi kuat, bahkan Nonoguchi bikin pernyataan tertulis tentang kejadian hari itu: ketika dia menyambangi sahabatnya untuk terakhir kalinya.
Maklum, Nonoguchi juga seorang penulis. Dia menulis buku anak-anak.
Bagaimanapun, penulis selalu ingin mendokumentasikan pengalaman yang paling berkesan baginya; tidak peduli walau tulisan itu dapat menghancurkan dirinya sendiri.
Mungkin sebenarnya Detektif Kaga udah tahu mana pelakunya. Tapi, yang bikin dia gusar adalah motif. Kenapa? Pertanyaan ini membuatnya harus teleport back in time. Mengunjungi masa lalu si korban dan pembunuhnya.
Resensi Buku Malice oleh Keigo Higashino
Tema yang dibawa jelas udah beda dari novel Jepang yang aku baca sebelumnya, Gadis Minimarket. Meskipun begitu, buku ini juga menyentuh topik sosial yang sangat menarik.
Buku detektif ini memakai alur maju mundur dan dua sudut pandang. Dengan tipe penulisan seperti ini, biasanya kita bisa tahu “mau dibawa kemana” alurnya. Tapi, dalam case-ku, aku merasa dibodohi. LOL.
Dan, perlu kamu ketahui kalau arti dari kata “Malice” adalah kebencian. *clue* LOL.
Yang aku suka
- Ada banyak twists. Bikin buku ini super page-turning saking penasarannya. Belum reda dari twist sebelumnya, muncul lagi. Pandai sekali Keigo Higashino membangun suspense dalam plotnya.
- Pembangunan karakter yang bagus. Contohnya aja Detektif Kaga yang awalnya kayak bloon, terus dia makin lama makin paham dengan apa yang terjadi.
- Memuat berbagai topik. Kupikir garis besar awalnya adalah menceritakan di balik kesuksesan Hidaka. Tapi, ternyata LEBIH dari itu. Ada masalah rumah tangga (LOL), bullying, dan sebagainya……..
- Banyak publishing insights. Karena dua tokoh, Hidaka dan Nonoguchi, adalah seorang penulis. Jadi, gimana tekanan mereka, cara menulis, sampai istilah-istilah kepenulisan.
Menulis itu bukan pekerjaan yang bersifat mekanis, jadi saat ide tidak mumcul, bisa saja si penulis hanya bisa duduk menghadap meja selama berjam-jam tanpa menulis selembar pun. Sebaliknya, dia bisa menulis secepat kilat begitu ide muncul.
Yang aku enggak suka
- Twist terakhir. Kalau twist yang di bagian ini enggak ada, I would rate this book 5 stars. Buat aku, twist ini bikin emosi yang udah terbangun agak sia-sia. Mungkin bagi sebagian orang enggak masalah karena akhir ceritanya cenderung… fair.
Tapi, buat aku, novel yang baik punya karakter yang abu-abu. Sampai di tahap kita enggak bisa nge-judge mana yang jahat dan baik. Nah, twist terakhir ini bikin karakter yang ada terlihat hitam-putih. Perbedaan antara yang baik dan jahat jelas banget.
- Punya topik banyak. LOL, ini yang aku suka, tapi ini bisa jadi agak turn off di ending karena tema misteri, crime, dan pembunuhannya jadi agak “ketutupan.”
OVERALL, aku suuuper suka buku Malice oleh Keigo Higashino ini. Meskipun ada beberapa hal yang bikin turn off, bisalah ketutupan sama suspense yang dibangun sama penulis.