medan dan aceh

Perjalanan Impian ke Ujung Barat Indonesia Bersama Teman Hidup Traveloka

Aceh dan Medan. Apa yang kita ketahui tentang dua daerah itu? Ujung Indonesia? Tsunami? Danau Toba? Hanya tiga kata kunci itu yang ada di otakku.

Keinginan mengunjungi Sumatera bagian utara ini muncul ketika ada sebuah komentar di media sosial menyebutkan bahwa Aceh juaranya kalau urusan keindahan pantai — rankingnya di atas Bali. Jadi penasaran dan ingin membuktikannya dengan mata kepalaku sendiri, dong!

Dan, aku yakin rasa penasaran ini bakal lebih bermakna ketika aku mengunjungi ujung Barat Indonesia ini bersama #TemanHidup dan Traveloka.

3 Alasan Mengunjungi Medan dan Aceh

Berikut adalah tiga alasan kenapa aku ingin jalan-jalan ke Medan dan Aceh.

Belum Pernah ke Luar Pulau Jawa selain Bali

Aku sadar belum pernah menginjak pulau-pulau di utara Jawa setelah beberapa kali mengunjungi kota mainstream di pulau yang dihuni lebih dari 50 persen penduduk Indonesia ini, termasuk Yogyakarta dan Bandung.

Hanya sekali ke pulau Bali tahun 2018 lalu. Well, sama Madura kalau pulau yang berjarak kurang dari 10 km dari Surabaya itu dihitung.

Sebagai seseorang yang lahir di wonderland ini, aku merasa menyia-nyiakan keindahannya jika enggak mengeksplor lebih. Dan seperti halnya kita membaca dari kiri ke kanan, kupikir there’s no better option than memulai penjelajahan ini dari ujung barat Indonesia: Medan dan Aceh.

medan dan aceh

Selain Danau Toba (yang aku tahu), Medan dan Aceh ternyata menawarkan beragam kekayaan alam dan budaya yang bikin jatuh cinta. Mulai dari megahnya Istana Maimun hingga indahnya pesona bawah laut Pulau Rubiah. The whole world needs to know this!

Terus, ada satu hal yang aku selalu amazed tiap berkunjung ke daerah baru: bahasa. Sebagai lulusan Sastra, I tend to put interest to languages secara enggak sadar. Ada rasa bahagia tersendiri ketika dipanggil “Teteh” ketika di Bandung atau “Mbok” saat jalan-jalan di Bali.

Aku pengin tahu gimana keunikan bahasa yang digunakan di Medan, yang mayoritasnya Suku Batak. Sepertinya akan jauh berbeda dari Bahasa Jawa yang selama ini kugunakan, kan? Dan aku akan dipanggil apa ketika di sana?

Penasaran Komentar Netizen

Buying decisions 90 persen pengguna internet terpengaruh dari online review yang mereka temukan, dan aku salah satunya — apalagi aku adalah Gen Z dengan beberapa jam waktu dihabiskan bermain ponsel.

Setelah terpapar algoritma tentang pariwisata Indonesia di berbagai media sosial, aku jadi semakin ingin pesan tiket lalu berangkat menjelajah Ibu Pertiwi. Well, cita-cita ini masih terlaksana di area pulau Jawa aja sih karena ekspektasi harus disesuaikan dengan dana yang ada.

Membuat Kenangan bersama #TemanHidup

Aku punya teman sejak SMP yang aku bisa berbagi apapun dengannya, mulai cerita keluarga hingga halu aktor drama Korea. Lebih dari 10 tahun kita berteman, baru sekali kami jalan-jalan bersama: ke Gili Labak, Madura. Jadi, aku ingin sekali #LiburanLagi dan membuat memori (serta konten) lagi bersamanya.

Ngapain di Medan dan Aceh? Tenang, Ada #LifestyleSuperApp

Di bawah ini adalah rencanaku jika berkunjung ke Medan dan Aceh nanti.

Jalan-jalan dan Kulineran di Medan

Rumah Tjong A Fie Medan

Ada alasannya Wali Kota Medan mengusung slogan “The Kitchen of Asia”. “Modal” Kota Medan sebagai pusat kuliner sudah sangat nampak, apalagi dengan pengaruh budaya sekitar, seperti Nias, Minang, Melayu, dan Riau.

Aku yakin Suku Batak sebagai mayoritas suku di sana juga akan menghasilkan kuliner yang khas.

Maka dari itu, aku pengin mencicipi berbagai masakan unik Medan, seperti:

  • Bihun Bebek, karena aku pencinta bihun dan bebek.
  • Bika Ambon, buat membuktikan kalau makanan ini bukan dari Ambon!
  • Soto Medan, karena penasaran cita rasa lokal soto berkuah santan.
  • Mi Gomak, apakah ini spaghetti-nya Indonesia?

makanan khas Medan

Abis seru-seruan kuliner Medan dan jelajah kotanya, recharge tenaga buat hari selanjutnya dong!

Di Traveloka Hotel, ada banyak pilihan tempat stay. Mulai dari hotel budget sampai mewah.

Seringnya, aku lebih memilih penginapan standar biar duitnya bisa dialokasikan buat eksplor lebih banyak tempat atau makan lebih enak.

Pilihanku pun jatuh ke Kama Hotel: lokasi strategis, ekonomis, dan ukuran kamar cukup luas. Menariknya adalah hotel ini mendapatkan review di atas 8 dari 5,000+ pengguna dan meraih Traveloka Hotel Awards 2019.Kama Hotel Medan

Harga per kamar mulai dari Rp 260 ribu aja! Aku sih berencana pesan yang Standard Room dengan harga sekitar Rp 318 ribu karena butuh tempat tidur yang lebih besar buat 2 orang. Tapi, kamar termurah pun udah sufficient buat solo traveler.

Mengunjungi Danau Terbesar Indonesia

Danau Toba

Setelah meredakan jet lag dengan makanan khas, saatnya menjelajah keindahan alamnya!

Melalui aplikasi Traveloka, aku bisa mengecek memorable experience apa yang bisa aku buat di sana. Pilihanku jatuh ke one-day Samosir trip.

one day trip Samosir Traveloka

Yang aku ingat dari danau ini adalah dongengnya yang legendaris. Tentang seorang ayah yang marah pada anaknya, ibu yang jelmaan ikan, dan anak yang berubah menjadi pulau di tengah danau.

One-day trip di Traveloka ini akan menunjukkan bahwa Sumatera Utara lebih dari sekadar legenda Danau Toba karena ia menyimpan berbagai keindahan.

  • Eksplor pulau Samosir
  • Healing di pagi hari di Air Terjun Efrata
  • Menikmati pemandangan Gunung Pusuk Buhit dan Danau Toba dari Menara Pandang Tele
  • Mengunjungi Pantai Batu Hoda

Jelajah Aceh: Kilometer 0, Masjid Baiturrahman, Pulau Rubiah

Pulau Rubiah Aceh

Setelah Samosir Trip dan kembali beristirahat semalam di hotel, aku berencana menuju arah utara Sumatera keesokan harinya. Tepatnya, provinsi Aceh.

Dikenal melalui namanya sebagai Serambi Mekkah dan peristiwa Tsunami, it’s such a shame bahwa aku baru mengetahui fakta kalau provinsi ini memiliki wisata alam yang mengesankan.

  • Pemandangan bawah laut Pulau Rubiah
  • Birunya Goa Sarang Aceh
  • Eloknya Pantai Sumur Tiga
  • Batuan Cadas Ujung Karang

Tentu aku enggak ingin ketinggalan mengabadikan momen dan sejarah di Masjid Raya Baiturrahman yang megah dan Museum Tsunami Aceh.

Perjalanan ke ujung barat Indonesia ini enggak akan lengkap kalau enggak menginjakkan kaki di KM 0 Indonesia, dong!

Berdasarkan informasi yang aku temukan di internet, keseluruhan trip Aceh ini akan memakan waktu 4 hari 3 malam.

Budget Jelajah Medan dan Aceh

Itinerary di atas hanyalah mimpi dan rencana, realisasinya tetaplah membutuhkan cuan. Maka dari itu, aku berhati-hati mengatur budget kira-kira 10 juta buat 2 orang.

Kenapa 10 juta? Pengandaian kalau aku menang kompetisi blog #LihatDuniaLagi, hehe. Kira-kira, detailnya begini:

budget wisata aceh dan medan 6 hari

Kesimpulan

Setelah ditelusuri lebih dalam, Aceh dan Medan adalah area yang content-able. Keduanya memiliki budaya yang kuat dengan kuliner dan keindahan alam yang menarik.

Akses ke berbagai lokasi pun cukup mudah karena kita bisa pesan trip-nya melalui Traveloka Experience. Enggak perlu ribet tanya sana sini atau bingung akomodasi nantinya karena semua pilihan dan jasa yang dibutuhkan ada di genggaman.

Yuk ‘#LihatDuniaLagi dan bikin #StaycationJadi’ dengan Traveloka! Langsung meluncur ke Traveloka lewat link ini: https://trv.lk/kompetisi-lihatdunialagi-bloggerperempuan

Share this post via: