bukannya malas, cuma lagi mager aja dancing snail everlideen

Cara Mengatasi Mager dari “Bukannya Malas, Cuma Lagi Mager Aja” oleh Dancing Snail

Malas itu bukan dosa, itu perlu. ⁣Mungkin begitu yang mau buku Bukannya Malas, Cuma Lagi Mager Aja ini katakan. Nah, tapi malas yang berkelanjutan pun enggak baik. Si penulis Dancing Snail pun kasih tahu trik mengatasi mager dengan cara yang “doable”.

Mini Resensi Bukannya Malas, Cuma Lagi Mager Aja oleh Dancing Snail

Buku ini punya tema yang MIRIP banget sama Hidup Apa Adanya oleh Kim Suhyun. Dan, karena jarak bacaku buat kedua buku ini terlalu dekat, aku jadi sangat biased sama Hidup Apa Adanya yang lebih scientific karena berdasarkan data dan penelitian.

Jomplang banget! Buku ini jadinya nampak seperti curhatan seorang teman yang enggak selesai-selesai dan enggak terlalu solutif! Sebenarnya, ada aja sih bagian tips yang bisa banget kamu pakai. Apalagi, didukung sama grafis yang sangat OKE.

bukannya malas, cuma lagi mager aja dancing snail everlideen
Tuh kan, grafisnya bagus banget!

Tapi, organisasi bukunya kurang bagus. Jadi, tips-tipsnya yang straightforward enggak dijadiin satu. Malah, dicampur sama “curhatannya” yang… gemes pengin ku skip. Selain terdengar kayak komplain all the time, paragrafnya juga panjang banget. Berasa baca buku terbitan Penguin Classics yang mepet-mepet space-nya (padahal nggak!).

Terus, kalau yang di Hidup Apa Adanya, si author menjelaskan hal-hal yang sesuai tema: bagaimana enggak terlalu ngikutin arus dan jadi diri kita sendiri apa adanya. Tapi, kalau di buku ini seringkali berasa out-of-title. Yang harusnya (menurut persepsiku) “cara menjadi malas dengan benar”, malah “ayo jangan malas.”

Menurutku, kalau diterbitkan jadi sejenis buku Rainy Days-nya Naela Ali dan sejenisnya dengan tips-tips Dancing Snail yang simpel itu bisa lebih oke.

Baca juga: Cara Menjalani Hidup Apa Adanya dari Kim Suhyun

Jadi, buat rangkuman buku kali ini aku kasih informasi yang berguna dari paragraf panjangnya, dan tips-tipsnya aku jadikan satu di bawah.

Aku Juga Nggak Ngerti Kenapa Aku Begini

Perasaan negatif  yang terlalu ditahan-tahan itu pun akhirnya mengumpul menjadi sebuah sumbatan. Kita jadi makin lelah dan pesimis, padahal udah bikin rencana ini itu.

Tapi, sejujurnya kita kadang nggak perlu tahu semuanya.

Seperti yang kita tahu, sebagian besar dari hidup ini hampir tidak ada yang sesuai dengan rencana

Meskipun kita udah mempersiapkan segala hal soal hidup, pasti ada aja hal yang nggak sesuai, contoh: sikap dan respons orang lain. Jadi, jangan terlalu idealis kalau itu membuatmu nggak nyaman, biarkan saja apa adanya.

Biar lebih memahami diri sendiri, sempatkan waktu istirahat dengan tidak bertemu orang-orang.

Saat sedang emosi, log out dan cobalah beristirahat.

Cobalah pahami lagi keinginan hatimu yang selalu ingin menjadi lebih baik karena anggapan bahwa dirimu sedang dalam keadaan tidak baik. Jika kamu berpikir seperti itu terus, pengetahuan apa pun hanya akan menjadi senjata tajam yang bisa menusuk dirimu sendiri.

Pikir aja kalau dirimu sekarang udah sempurna dan enggak ada yang salah sama kamu. 🙂

Hidupku terasa lebih baik setelah aku tidak lagi berpikir bahwa hidupku harus selalu indah.

Hari-hari yang Melelahkan Sebagai Orang Dewasa

bukannya malas, cuma lagi mager aja dancing snail everlideenKita melihat banyak orang dewasa tertawa, tapi apakah mereka benar-benar bahagia? Tapi, berpikir semua orang mempunyai challenge masing-masing dan hanya menampilkan “topeng senyum” akan membuatmu tidak merasa “sedih” sendirian.

Hal melelahkan selanjutnya sebagai orang dewasa adalah kita enggak bisa memilih orang yang ada di sekitar (orang kantor, orang rumah, dll). Biar enggak nelangsa mulu, jangan membuang tenaga buat mencocokkan diri sendiri dengan sudut pandang lawan bicara.

Cukuplah bersikap tolerir. Emang agak sulit karena ada “perampok rasa harga diri” yaitu orang-orang yang merendahkan orang lain, jadinya kita terlalu sensitif.

Kalau emang nggak cocok sama lingkaran sosial itu, tidak perlu memaksakan diri.

Setiap orang punya area nyamannya sendiri-sendiri. Ada teman yang kita aja buat ngomongin pekerjaan, keluarga, sampai tentang asmara.

Yang namanya hubungan antarmanusia itu macam-macam. Yang penting adalah bagaimana membuat dirimu sendiri menjadi nyaman. Mau bagaimanapun hati kitalah yang penting.

Hari Ini, Besok Juga, Aku Mau Mager Aja di Rumah

Nope. Jangan mendikte diri sendiri “aku ini memang malas, seperti itulah aku”. People can change.

Apabila kita terlalu membiarkan diri terpuruk dalam ketidakberdayaan untuk waktu yang lama, tubuh kita selamanya akan menjadi lemah.

Kalau dibiasakan bakal jadi keterusan.

Sebagai permulaan, lakukan hal yang PALING MUDAH buat dikerjakan dan jangan pasang target terlalu tinggi. Bikin aja mini goals kayak: Membaca 5 menit sehari atau berolahraga dengan jalan kaki 5 menit tiga kali dalam seminggu.

Melakukan sesuatu yang ingin kita lakukan-bisa maupun tidak bisa-adalah satu-satunya cara agar bisa terlepas dari ketergantungan rasa cemas.

Jangan fokus sama hal-hal yang mager dan sulit. Tapi, coba cari hal-hal yang menyenangkan buat mengalihkan perhatianmu. Mungkin saja energimu akan terkumpul lagi.

Sebagai orang introvert atau anak rumahan, kamu boleh coba untuk mengurangi aktivitas di luar rumah atau ketemu orang. Soalnya, ini yang bikin orang introvert cepet lelah.

Learn to know your boundaries.

Masyarakat kita menganggap menaklukkan batas adalah hal yang positif. Tapi, apakah batasan itu semuanya harus ditaklukkan?

Kalau kamu merasa udah cukup, ya udah. Berhenti atau bergeraklah lebih pelan.

Malas Itu Normal, Kok

Seringkali pas kita udah menyelesaikan deadline, kita merasa “harus tidak melakukan apa-apa” setelahnya. Kita juga sering bingung pas mau melakukan apa selanjutnya.

Kalau dengar orang ngomong, “Positive thinking aja!” SULIT BRO, GIMANA YAK? Kalau susah positive thinking, sadari aja, “Oke, aku memang punya pikiran negatif, but wait, sepertinya aku juga bisa kok berpikir dengan cara yang lain.”

Mengubah sifat itu pada dasarnya berkaitan dengan ‘memperluas pola pikir’ Dengan kata lain, A tidak akan berubah menjadi B, melainkan muncul penambahan unsur berupa a, b, c, dalam diri ‘A’ kita.

Terima aja sosok diri kita, kalau ada unsur yang kurang, yang ditambah aja.

Hal terpenting adalah tidak menitikberatkan ‘kosong’ atau ‘penuh’ dalam mendefinisikan ‘positif’

karena ‘keadaan kosong’ kadang juga diperlukan.

Kiat Mengatasi Hati agar Tak Hampa

quote buku pengembangan diri1. Saat ingin bebas ngapain aja tapi kurang keberanian

Coba langgar sebentar kebiasaan wajib yang biasa dilakukan. Yang namanya hidup itu, terkadang butuh hal-hal yang tidak berguna, yang bisa bikin hari-hari kita lebih menyenangkan.

2. Saat hati ini dipenuhi dengan kenegatifan

Olah perasaan negatif dengan mencari solusinya sesegara mungkin ketika itu datang atau transform energi negatif jadi positif. Misal pengin mukul orang, pukul aja adonan roti 🙂 biar bisa dimakan.

3. Saat hidup ini terasa nggak maju-maju

Jangan bandingkan dengan orang lain, tapi bandingkan dirimu yang sekarang dengan yang dulu. Cari apakah kamu bisa menemukan sisi yang lebih baik. Kalau yang diingat hanyalah kesalahan, salahkan saja orang lain. (I think this is not wise, but it’s how the book says).

4. Saat mengembuskan napas dengan berat ketika melihat kondisi rekening tabungan yang kosong

Kalau memang miskin, lebih baik miskin yang cantik/ceria saja. Lakukan jalan-jalan yang selalu ragu, hobi yang ditunda (note dari aku: but please, stay on budget!). Latih diri menggunakan uang sesuai dengan standar diri sendiri.

5. Saat semua orang di dunia ini membenciku

Terima saja kenyataan bahwa ada orang yang membenci diri kita. Kita punya hak untuk memilih orang-orang yang pengin kita habiskan waktu bersama-sama.

6. Saat bengong sendirian di dalam kereta sesak di jam pergi-pulang kerja

Lakukan observasi (menguping orang/kedengaran) atau membangun imajinasi (kalau si penulis membayangkan dia melakukan interview sama media terkenal. Cari kesenanganmu sendiri!

7. Saat tak bisa tidur karena cemas memikirkan masa depan

Konsultasi dengan diri sendiri penyebab nggak bisa tidur, dan coba berpikir secara objektif biar nggak tenggelam dalam kekhawatiran. Banyak orang terbawa suasana pas dini hari, jadi batasi pikiranmu, ya!

8. Saat harga diri terperosok

Berikan pujian pada diri sendiri untuk hal-hal yang sepele. Sering-sering hal-hal yang baik-baik saja.

9. Saat satu pikiran membelengguku

Alihkan perhatian ke hal-hal baru. Saat sulit konsentrasi, nggak harus meditasi lalala, coba aja beres-beres meja atau bersih-bersih rumah. Free your space, free your mind!

10. Saat hati malah terasa hampa, padahal saku terisi penuh

Lakukan kebahagiaan-kebahagiaan kecil, kayak beli makanan, pergi ke kafe favorit, dan cas jiwamu!

11. Saat diriku terasa menyedihkan, padahal cuma ingin tidur-tidur santai saja

Ya udah sih, malas-malasan saja dengan sungguh-sungguh! Kalau merasa bersalah, set a time khusus buat “waktu malas”, misal pas weekend gitu.

12. Saat hati terasa cemas, tetapi tidak melakukan apapun

Ngapain aja deh pokoknya! Soalnya terpenjeara pada suatu hal saja akan membuat kita sulit berkembang.

border for blog

Dengan konsep yang mirip, Bukannya Malas, Cuma Lagi Mager Aja (menurutku) enggak lebih baik dari Hidup Apa Adanya. 😛

 

Dari anak yang berusaha melawan mager setiap saat,

everlideen

Share this post via: