a day in my life content writer

Kerja Jadi Content Writer, Ngapain Aja?

Jadi, aku udah resign dari pekerjaan di hotel pada yang aku ceritakan pada vlog sebelumnya. Terus, sekarang kerja jadi content writer secara full-time, tepatnya remote worker dari perusahaan hosting yang berbasis di Lithuania.

Dalam post ini, aku akan bercerita tentang:

[toc]

Nikmati konten ini dalam bentuk video:

Apa itu Content Writing?

Content writing atau penulisan konten adalah kegiatan menulis konten, as the name suggests.

Beberapa contoh content writing adalah:

Kesimpulannya, content writing adalah proses menulis, edit, sampai publish konten di berbagai platform, termasuk website and media sosial. Beberapa perusahaan atau agensi juga mempercayakan perencanaan konten pada content writer.

Secara teori, content writing termasuk dari salah satu strategi pemasaran digital.

Nah, content writer (penulis konten) adalah orang yang nulis kontennya. Macam aku ini!

Tugas Utama Content Writer

Secara umum, content writer bertugas untuk nulis konten berdasarkan hasil riset dan disesuaikan dengan platform yang diminta.

Nulis di situs web sama media sosial tentu beda dong karakteristiknya. Misal, di media sosial lebih friendly dan pendek, sedangkan artikel di situs web lebih komprehensif dan panjang.

Apa Bedanya Content Writer dan Pekerjaan Menulis Lain?

Meski terdengar mirip-mirip, content writer beda sama jenis profesi kepenulisan lain, ya.

Content Writer vs. Copywriter

Content writer fokus pada mengedukasi audiens soal produk, brand, atau topik spesifik yang berkaitan (niche).

Sedangkan, copywriter berfokus pada penulisa copy yang berfungsi menarik orang buat beli produk/servis. Biasanya, model tulisan ini ada di iklan, landing page penjualan, dan slogan.

Tapi, enggak menutup kemungkinan buat menggabungkan teknik content writing dan copywriting. Biasanya artikel dari brand yang buat mengedukasi orang-orang dikasih bumbu-bumbu promosi gitu, kan?

Beberapa perusahaan juga menggabungkan job description dari content writer dan copywriter.

Content Writer vs. SEO Specialist

Penulisan konten di kanal digital, kayak website, YouTube, dan Instagram, memerlukan ilmu Search Engine Optimization (SEO) biar ranking situsnya naik.

SEO Specialist adalah orang yang bertanggung jawab atas proses optimisasi itu. Dia memikirkan kata kunci yang tepat, backlinks, audit website, dan biasanya technical performance juga, kayak kecepatan loading website.

Nah, content writer bakal nerima kata kunci dari SEO Specialist yang nanti akan dikembangkan jadi tulisan.

Content Writer vs. Penulis Novel/Cerpen

Content writing beda sama nulis fiksi (novel atau cerpen) yang ada nama karakter, setting, world building, dan lainnya. Jenis tulisan ini bentuknya lebih ke tips and tricks, how-to, dan listicle articles.

3 Tipe Alur Pekerjaan Content Writer

Workflow content writer bisa berbagai macam, tergantung dari perusahaan/agensi/project-nya. Tapi, secara umum terbagi jadi:

  • Content writer dapat brief (Kerangka Tulisan). Brief berisi heading, topik, dan/atau link kompetitor yang harus dikembangkan oleh content writer.
  • Content writer dapat beberapa kata kunci. Setelah itu, content writer riset sendiri kata kunci relevan apa yang cocok, terus mengembangkan tulisan.
  • Content writer cari topik dan riset. Pertama, penulis harus riset kata kunci dan fakta-fakta, lalu menunggu topik mana yang disetujui oleh client atau atasan. Setelah dapat konfirmasi, penulis bisa memulai pekerjaannya.

Proses Setelah Menulis

Setelah proses menulis selesai, tulisan enggak segera dikirim ke client atau atasan gitu aja. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  1. Style guide dan “aturan” tanda baca/gaya tulisan yang dianut perusahaan. Misal, kalau dalam bahasa Inggris ada APA, MLA, Chicago dan apakah tone bacaannya pengin formal atau santai.
  2. Kata kunci. Cek dengan CTRL + F dan pastikan semua kata kunci yang ditentukan udah ada di tulisan.
  3. Grammar. Ini kalau nulis bahasa Inggris, ya! Aku biasanya pakai aplikasi Grammarly. Alat ini akan mendeteksi kesalahan grammar dan memberikan saran-saran buat meningkatkan kualitas tulisan.
    dashboard grammarly
  4. Tingkat plagiarisme. Kalau di perusahaan yang sekarang, aku menggunakan Grammarly juga. Tapi, untuk freelance job biasanya aku pakai plagiarism gratis aja, kayak Duplichecker atau Small SEO Tools – Plagiarism Checker.

Tergantung dari job description-nya, biasanya seorang content writer juga disuruh input tulisan ke situsnya (dalam kasusku kebanyakan pakai WordPress).

Penulis akan mendapat username dan password buat input tulisan ke WordPress. Biasanya juga sekalian input judul, pilih kategori, dan nulis meta description.

Kalau enggak ada job description ini, tulisan bisa dikirim melalui link atau lampiran via email.

Suka Duka Kerja Jadi Content Writer

Kalau di aku lebih banyak sukanya! Karena tugas utama content writer ini sangat sesuai dengan minatku menulis.

Sukanya jadi content writer

Aku merasa selalu belajar

Di perusahaanku saat ini, aku menulis tentang hosting, website, dan digital marketing. Sedangkan, beberapa kali aku terima freelance job dengan topik kecantikan, game, dan traveling.

Proses riset dan macam-macam topik ini membuatku mendapat banyak hal baru setiap menulis.

Pekerjaan sebagai content writer lagi on-demand

Gara-gara pandemi, penjualan eCommerce naik banget! Bahkan, Indonesia jadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Nah, di setiap platform eCommerce, entah:

  • marketplace kayak Shopee dan Tokopedia
  • website
  • media sosial

semuanya pada pakai deskripsi produk dan bikin konten, gitu kan? Di situlah peran content writer sangat diperlukan.

Dan dengan meroketnya pertumbuhan eCommerce, lapangan pekerjaan dan permintaannya are most likely ikutan naik juga.

Duka seorang content writer

Masih banyak yang underestimate

Permintaan tinggi terhadap job ini enggak bikin para content writer kaya 🙂 Banyak yang underestimate pekerjaan content writer, yang pada akhirnya bikin mereka underpaid.

“Halah, kan tinggal ngetik-ngetik doang.”

Ingat, hasil tulisan yang bagus datang dari riset, proses cari ide, dan ilmu serta style penulisan yang baik. 🙂

Deadline

Nyambung sama poin sebelumnya. Karena banyak underestimate, banyak yang kasih deadline yang ngawur banget ke content writer.

“90 deksripsi produk dalam sehari ya, kan gampang tinggal ngetik-ngetik doang.”

Mood swing

Penulisan konten sangat membutuhkan otak kreatif yang berjalan lancar.

Nah, ada kalanya momen-momen dalam hidup yang berpengaruh sama proses menulis itu, kayak diputusin pacar atau kucing kesayangan meninggal.

Pengalamanku Kerja Jadi Content Writer

Aku mulai nulis secara komersial pas kelas 12 SMA — pas lagi butuh-butuhnya duit buat bayar purnawiyata dan lainnya.

Waktu itu nulis artikel di salah satu website dengan berbagai topik, mulai resep masakan sampai soal matematika. Tapi berhenti pas masuk kuliah karena berasa kerja rodi banget — bayaran kecil tapi demand banyak.

Kuliah semester 5 magang di salah satu agensi pemasaran digital di Malang, lalu lanjut jadi content writer intern di Zetizen Jawa Pos.

 

Di antara waktu itu, aku nyoba apply full-time content writer — yang jelas enggak keterima karena aku masih kuliah. Eh, tapi diajakin jadi freelancer-nya! Nulis artikel bahasa Inggris dengan topik utama digital marketing.

Tawaran freelance content writing projects lainnya juga datang dari orang-orang “nemu” aku dari:

Terus, aku juga sempat jadi social media officer di salah satu hotel di kotaku — ngurusin konten media sosialnya dan lanjut nerima freelance jobs (iya, sambil kuliah :))

Hanya bertahan 3 bulan, akhirnya aku apply full-time content writer di salah satu perusahaan hosting, sampai sekarang.

Berapa Gaji Content Writer?

Sebenarnya, enggak bisa dipukul rata semua berapa gitu. Ada banyak faktor yang mempengaruhi gaji content writer, kayak:

  • “Lokasi” tempat kerja. Kerja sama perusahaan Indonesia, most likely, bakal nyesuain sama UMK/UMP setempat. Beda lagi kalau kamu ambil remote working dari perusahaan asing atau nawarin projects. Freelancing platform Indonesia kayak projects.co.id sama punyanya asing kayak Fiverr juga punya rate rata-rata yang beda.
  • Model kerja. Full-time, part-time, freelance, magang — semuanya punya beban kerja yang beda, dan otomatis menyesuaikan gaji.
  • Industri. Sepengalamanku, rate nulis content lifestyle sama yang lebih technical kayak tutorial programming beda juga.
  • Jenis tulisan. Apakah kamu nulis caption atau artikel? Apakah client pengin yang super high-quality atau yang “asal memenuhi wordcount”?

Apa Aja yang Harus Dilakukan kalau Pengin Kerja Jadi Content Writer?

Belajar Cara Menulis yang Baik dan Benar

Layaknya seorang aktor yang harus tahu acting, content writer wajib tahu dunia tulis menulis, kayak:

  • Ejaan yang disempurnakan
  • Cara membuat tulisan terstruktur dan enak dibaca
  • Penggunaan kata baku atau enggak
  • Grammar (kalau nulis bahasa Inggris)

Yang perlu dicatat adalah nulis konten enggak kayak nulis essay di kuliahan, ya.

Saat ini, udah banyak kok tutorial berbayar maupun gratis yang bisa kamu akses buat belajar nulis konten yang baik.

Beberapa rekomendasi kanal YouTube atau course content writing adalah:

Bersahabat sama Tools Menulis

Setelah belajar cara menulis konten beserta dasar-dasar SEO, coba kamu nulis sendiri topik apapun dan pakai “alat-alat menulis” yang ada, kayak:

  • plagiarism checker
  • situs buat cari kata kunci
  • pengecek skor SEO (kayak cognitiveSEO)
  • pendeteksi grammar yang salah (kalau nulis bahasa Inggris)

Be Fluid and Adaptable

Entah freelancer atau full-time, content writer perlu beradaptasi sama perubahan-perubahan yang ada, kayak SEO update dari Google atau disuruh nulis buat media dan topik yang berbeda sama si bos/client.

Makanya, penting buat bisa beradaptasi sama perubahan dan hal-hal baru biar tulisan tetap oke apapun yang terjadi.

border for blogBegitulah info tentang pengalaman kerja jadi content writer. Semoga sedikit banyak menjawab kegundahanmu, ya! Silakan tinggalkan komen di bawah kalau ada pertanyaan, and I’ll gladly answer your questions!

dari content writer yang terus belajar,

Share this post via:

Comments

6 responses to “Kerja Jadi Content Writer, Ngapain Aja?”

  1. Super amazing 👌👌👌👌👌

    1. Everlideen Avatar
      Everlideen

      Makasiih, mbak! <3

  2. What a great article! Membuka pandanganku tentang tulis menulis (khususnya content writing) hehe

    1. Everlideen Avatar
      Everlideen

      Makasih, Rim!! Glad you find it helpful <3 Semangat yaa nulisnya!

  3. Annida Ul Avatar
    Annida Ul

    wow!! Makasihh atas penjelasannya qq

    1. Everlideen Avatar
      Everlideen

      Sama-sama qq 😉