apa itu side hustle

(Sometimes) Don’t Monetize Your Hobby

Apa yang kita katakan pada teman kita yang bikin kue dan kuenya enak? Aku tebak, sebagian besar respons nowadays adalah:

Ya ampun enak banget! Kamu bisa jual ini, lho!

That may sound like a genuine compliment, tapi menurutku ada sesuatu yang “salah” dalam pujian itu. Sebuah respon instan langsung ke istilah ekonomi 🙂

Ketika seseorang menjadikan sebuah hobinya purely hobi, kebanyakan orang saat ini akan mendorong seseorang itu buat transform hobinya jadi side hustles.

side hustle
Side hustle, fun, hobby, money, bingung kan? (Foto: Ricky Wang)

Terus, nge-gedein side hustles itu biar bisa benar-benar jadi another stream of income atau jalan keluar dari 9-to-5 job yang seingkali dibilang boring dan “budak korporat”. Nah, daripada jadi budak, kenapa enggak jadi bos sendiri meskipun kecil-kecilan dari hobi yang kita suka, kan?

Okay

But! Ketika kamu mencampurkan hobi, something that keeps you alive, dan pekerjaan, something for living, seringkali kamu akan kehilangan sense of play.

  • Bikin kue yang awalnya jadi escape karena suntuk dari sekolah atau kantor bisa jadi sumber kesuntukan juga pas kita udah mulai merasa “harus” bikin kue.
  • Pas dulu lihat orang-orang tersenyum karena kue bikinin kita, kita udah seneng banget. Tapi, sekarang baru seneng kalau orang-orang itu menukar kuenya sama cuan. Baru seneng, kalau angka penjualan naik, likes di online shop di Instagram banyak, dan jenis angka-angka lainnya.
freelance content writer
Remember this post? 😉 Ketika aku super excited dapat pekerjaan freelance content writing

“Lho, Din, bukannya kerja berdasarkan hobi itu menyenangkan? Itu kan yang banyak orang cari?”

Yes

But! Itu bisa SANGAT sangat tricky untuk membuat hobi jadi uang. Maksudku, ketika dulu kamu bikin kue di dapur, kamu mengasosiasikan dapur jadi “tempat bermain”, tapi beda jadinya pas kamu bikin “tempat bermain” itu jadi tempat kamu bekerja JUGA.

Everyone who’s turned their passion into their breadwinning knows this is dangerous territory – Keep Going by Austin Kleon.

Yep..

I have been there.

I used to write for fun di blog yang enggak berbayar. Mulai dari buku, cerita soal jalan-jalan, personal development, sampai fun facts about me yang only few people visited the post. Dan, aku sangat bersyukur ketika suatu saat blog itu bisa jadi another stream of income.

website untuk content writer
Nyobain berbagai website yang ada di sini 🙂

Aku mulai serius bikin topik-topiknya. Merencanakan konten ini itu. Sampai purchase a paid domain and hosting. Aku semakin merasa “harus menjadi profesional”.

  • Ngelihatin topik apa aja yang cocok dan diinginkan sama market,
  • Cari tahu berapa seharusnya jumlah words biar cepat ter-index sama Google,
  • Kata kunci apa yang paling dicari orang berdasarkan topik yang aku ambil.

Terlebih lagi aku belajar digital marketing yang all about numbers and statistical data. Plus, aku harus kasih those numerical stuff buat orang yang mau kerja bareng aku sebagai bukti kalau blog-ku adalah tempat yang paling tepat buat sarana marketing mereka.

I had fun doing it honestly. Dan, menulis tetap menjadi sesuatu yang makes me alive and enthusiastic. Tapi, pas melakukan review buat resolusi 2021 kamu kemarin, aku sadar:

“Oya, ya, aku baru sadar aku jadi sangat jarang bikin opinions dan nulis sesuka hati, without thinking about the professional insights and what market says.

Yeah, I’m thinking about that. Jadi, intinya aku pengin bikin more off-brand posts (semoga bisa). I want to share for the sake of sharing. I want to write for the sake of writing.

Dan, I want to WARN you (and I myself) untuk berhati-hati menjadikan hobi sebagai pekerjaan.

Sometimes, don’t monetize your hobby. Bake for the sake of baking. Draw for the sake of drawing. Do your hobby without worrying whether that activity or piece will generate more money.

Terus tipsnya biar bisa menjadikan hobi dan pekerjaan bareng, gimana?

When you start making a living from your work, resist the urge to monetize every single bit of your creative practice. – Keep Going by Austin Kleon

 

Dari seorang writer yang tidak ingin berhenti menulis walau pantatnya tepos karena kebanyakan duduk😉 I need a standing desk, don’t I? Wkwkwk

everlideen

Share this post via:

Comments

2 responses to “(Sometimes) Don’t Monetize Your Hobby”

  1. hehm… kata-kata “menjual hobi” ini masih sering aku denger loh dari teman-temanku bahkan orang terdekatku. Mungkin mereka juga asal biacara aja sih karena menganggap itu sebagai sesuatu yang bernilai gitu.
    Nah, kalau saya sih oke-oke aja ketika menjadi hobi sebagai pekerjaan karena punya nilai jual, hehehe

    1. Everlideen Avatar
      Everlideen

      Betul mbak, malah senang aja sebenarnya kalau bisa dijadikan sumber pendapatan. Cuma jangan sampai kehilangan rasa senangnya aja, hehehe